Tugas Cerpen SMA
“Hutang”
Oleh Makhalil
ilmi
Narsih adalah seorang wanita muda yang
tinggal di desa yang bernama Gadon city.Dia telah menikah dengan seorang pria
yang bernama Paijo dan sudah dikaruniai 4 anak,dua laki-laki dan dua
perempuan.Hidup mereka serba kekurangan,sampai-sampai uang untuk makan
sehari-hari juga kekurangan.Untuk memenuhi kebutuhan yang terdahulu Narsih
memilih jalan untuk meminjam ke bank kreditan.Hutang-hutangnya pun pada bank
kreditan semakin menumpuk.Hingga pada suatu hari saat ada petugas dari bank
kredit datang kerumahnya untuk mengambil uang cicilan.
“Bu
uang tagihannya,Bu…..”. Narsih gelagapan.Padahal ia belum punya
uang,Suaminyapun belum memberi uang untuk belanja.
“Tolong bu cepat sedikit ambil uangnya
,keburu siang!”
“Aduh !sabar pak kenapa,sich?” gerutu
hati Narsih.Tangannya masih linca mencari-cari uang di laci mejat idak
ada.Hanya ada dua lembaran uang seribuan.Narsih tidak tega memberi uang itu
kepada petugas bank ,mengingat anak-anaknya pagi ini belum makan.Dalam hati ia
berfikir ,kalau uang ini aku bayarkan ke petugas bank anak-anakku tidak makan,tapi kalau tidak aku
bayarkan hutangku tambah numpuk.
“Ehm,ehm”,keluarlah Narsih dari dalam
rumahnya dengan membawa dua lembaran uang seribuan tadi.
“Aduh lama sekali si bu ngambil
uangnya”.Dalam hati Narsih berfikir kembali.
“ahh lebih baik aku berikan uang ini ke
petugas bank tadi supaya hutangku tidak menumpuk”.Diberikanlah uang itu kepada
petugas bank itu dengan hati yang berat.
“Lho kok cuma 2 ribu rupiah si Bu?seharusnyakan
10.000 per minggu”.
“Maaf Pak memang Cuma itu adanya,itupun
sebenarnya uang untuk makan hari ini”.kata Narsih.
“Brengseek” kata si petugas.Petugas
membentak-bentak Narsih dan mengasih kesempatan waktu tiga hari untuk melunasi
cicilannya dan pergilah petugas bank tanpa permisi.Narsih tak habis
pikir,rupanya petugas bank kalau tidak mendapatkan uang yang diinginkan
,pulangpun tidak permisi ,seperti hewan saja.Narsih masuk kedalam rumah dan
mendengar panggilan anak bungsunya.
”Bu,ibu…aku lapar bu”.
“Sabar nak! Sebentar lagi ibu masak.”Tapi satu
jam lewat Narsih masih belum masak.Anaknya memanggil lagi dan menangis.
“Bu,ibuuu aku lapar bu “.Narsih mencoba
untuk menenangkan anaknya ,agar suaminya tidak terbangun dalam tidurnya .Tapi
jeritan tangis anaknya semakin lama semakin keras .Hingga Paijo suami Narsih
terbangun.
“He,he,he Narsih kenapa pagi-pagi kok
sudah berisik?”
“Apa kamu bilang mas ,”pagi” apa kamu
tidak lihat ini sudah pukul 10 siang.”
“Kenapa sherin menangis ?
“Dia lapar tadi pagi dia belum makan .”
“Terus ngapain aja kamu tadi sampai
sekarang kok belum masak.”Sambil nyelonong ke meja dan membuka laci
meja.Melihat uangnya tidak ada dia langsung berteriak.
“He …..Narsih kesini kamu!”
“Ada apa mas .”
“Apa kamu tidak melihat uang di laci ini
?”
“Sebenarnya uang itu sudah aku pakai
buat bayar hutang.”
“Apa bayar hutang”bodoh”.Kenapa kamu
pakai bayar hutang” .Mereka langsung bertengkar ,Narsih dipukul oleh paijo
hingga pipinya memar .Narsih pun menangis dan Paijo keluar rumah dengan membawa
sepeda motornya.Sorenya ketiga anaknya pulang dari rumah neneknya dengan
membawa sekantong beras.
“Darimana kalian mendapatkan beras ini?”
tanya Narsih
“Dari nenek jawab si sulung.Narsih
membawa beras kedapur dan memasaknya.
Besoknya suaminya datang .Saat itu
matahari sudah berada di atas ubun-ubun langit udara desa menyengat .Paijo
menyeka peluh di wajahnya.Tiba-tiba istri langsung meminta uang untuk belanja.
“Bang minta uang untuk belanja ?”
“Uang gundulmu, aku gak punya uang .”
amuk Paijo .Narsih jengkel mendengar ucapan suaminya .
“Terus darimana aja abang,dari kemarin
siang meninggalkan rumah,pulang-pulang tidak membawa uang.”
“Apa maksudmu?”
“Ya aku minta uang untuk belanja.”
“Apa kamu tuli ,aku tidak punya uang.”
“Pokoknya aku minta uang untuk belanja
hari ini.”paksa Narsih
“Apa kamu ini benar-benar tuli aku tidak
punya uang .”Hingga tejadi pertengkaran lagi.
Setelah hari H berikutnya tiba,petugas bank datang untuk menagih uang
cicilan .Dengan pakaian yang rapi dan sepeda motor yang keren petugas bank
menagih uang ke Narsih.Tapi Narsih masih belum punya uang karena suaminya belum
memberi uang,sehingga petugas bank sia-sia datang kerumah Narsih.Petugas bank
sangat marah karena dia sudah memberikan kelonggaran waktu kepada Narsih tapi
Narsih malah tidak menghiraukannya.Petugas bang mengancam kepada Narsih dan dia
langsung masuk kerumahnya dan mengambil barang-barang berharga.Paijo melihat
kejadian tersebut dan melarang petugas bank untuk mengambil barang-barang
perabotan miliknya.Paijo memarahi dan memukili petugas bank.Tapi untungnya
Narsih masuk kedalam rumah dan menahan Paijo agar tidak memukuli petugas bang
yang masuk kedalam rumahnya.Paijo marah karena Narsih melerainya.Narsih
menjelaskan kalau yang masuk tadi adalah petugas dari bank kredit yang mau
mengambil uang cicilan kepadanya,tapi karena dia tidak punya uang untuk
membayarnya petugas bank kredit mengambil barang-barang berharga
miliknya.Setelah dijelaskan Narsih,Paijo baru tahu kalau Narsih mempunyai
hutang di bank kredit sehingga amarah Paijo semakin menjadi-jadi.Narsih minta
maaf kepada Paijo ,karena Narsih tidak bilang kalau dia hutang di bank.Paijo
minta penjelasan kepada Narsih mengapa dia sampai punya hutang di bank kreditan.Narsih menjelaskan dia hutang
bank untuk makan sehari-hari dan Narsih marah kepada Paijo karena dia tidak
pernah diberi uang sehingga dia punya hutang yang banyak pada bank.Mendengar
perkataan istrinya Paijo pun tersinggung sehingga mereka bertengkar lagi dan
akhirnya Paijo pergi ke kamar tidurnya.Hingga ketika menjelang waktu shalat
isya’ Paijo baru bangun dan memanggil istrinya ,Paijo marah-marah karena ketika
ia hendak makan lauknya tidak ada.Keempat anaknya yaitu Andik,Andi,Indah dan
sherly pun takut melihat ibunya yang sedang bertengkar dan dimarahi oleh
ayahnya.Meskipun mereka masih kecil mereka bisa merasakan ketidakharmonisan
keluarganya sehingga mereka sering pergi kerumah neneknya untuk mendapat
ketenangan.
“Mengapa kamu tidak membeli lauk?” Tanya
Paijo.
“Memangnya apakah aku ada uang,kan abang
tidak memberi aku uang sepeserpun”.jawab Narsih
“Terus,apa kalau aku tidak memberi kamu
uang kamu tidak membeli lauk gitu.Kamu kan bisa hutang sama penjualnya.”
“Hutangku sudah banyak aku tidak mau
hutang lagi .”sahut Narsih.
Pertengkaran terjadi hingga larut
malam.Keesokan harinya ketiga anaknya,Andik,Andi dan Indah pergi diam-diam dari
rumah.Mereka ketempat pemulungan barang-barang bekas,mereka memilih dan
mengumpulkan barang-barang bekas sampai siang hari .Ketika Paijo bangun tidur
Paijo menanyakan anak-anaknya pada istrinya.Narsih menjelaskan pada Paijo kalau
anak-anaknya sejak tadi pagi sudah tidak ada dirumah.Paijo agak binggung,dia
mencoba mencari kerumah neneknya tapi tidak ada,kemudian Paijo pulang.
Ketika hari menjelang sore,Andik,Andi
dan Indah pulang dan membawa satu kantong karung kecil yang berisikan barang-barang bekas.
“Darimana saja kalian?”tanya Narsih
“ Dari tempat pemulungan
barang-barang bekas.”jawab si sulung
“Memangnya untuk apa kalian mengambil barang-barang
bekas itu?”Tanya Narsih
“ Y a untuk dijual supaya bisa
makan.”sahut Indah.
Mendengar pembicaraan istri dan anak
anaknya,Paijo yang sedang berada di dalam kamarnya merenungkan pembicaraan
istri dengan anak-anaknya.
“Iya,ya aku sekarang sebagai kepala
keluarga dan sudah memiliki empat orang anak tapi aku masih menganggur dan
perilakuku masih seperti anak muda.”
Pagi –pagi selanjutnya dengan penampilan
yang rapi Paijo keluar dari rumahnya dengan membawa sepeda motornya.Dia berkeliling
ke pabrik-pabrik untuk mencari pekerjaan .Pabrik demi pabrik telah datangi tapi
hingga siang belum ada yang menerimannya sebagai pegawai.Paijo pergi ke musolah
dekat kota dan istirahat.hingga pada waktu dhuhur datang paijo tiba-tiba shalat
dan bedoa
“Ya Allah mengapa menjadi orang baik itu
sulit,tolong beri aku kemudahan dalam mencari pekerjaan supaya bisa
membahagiakan keluargaku ,dan maafkan kekhilafanku selama ini amien.”
Setelah selesai shalat paijo langsung
pergi mencari pabrik-pabrik lagi dan mencoba untuk melamar pekerjaan di sebuah
pabrik keramik,berkat doa, akhirnya Paijo
di terima di sebuah pabrik keramik .Paijo pulang kerumah dan meminta maaf kepada
istri serta memberi tahu kalau sekarang dia sudah mempunyai pekerjaan.Mendengar
berita itu istrinya sangat gembira hingga pada suuatu hari ketika petugas bank
datang untuk menagih uang kepada Narsih
,Paijo langsung memberi dan melunasi
hutang istrinya .Mulai pada saat itulah kehidupan keluarga Paijo menjadi bahagia,makan
untuk sehari-haripun sudah tidak kekurangan,sehingga anak -anaknya sudah tidak
kelaparan lagi.Perilaku Paijo hari-berganti hari semakin berubah dari jelek
menjadi baik,dari pemarah menjadi sabar.Sejak itulah kehidupan keluarganya
semakin membaik.Hari demi hari Paijo bekerja keras untuk mengumpulkan rupiah
demi keluarganya.Bulan berganti bulan uang yang dikumpulkan Paijo semakin
banyak hingga Paijo mampu memperbaiki rumahnya sehingga lebih layak untuk
dihuni.Pada suatu hari Paijo bertemu dengan temannya.
“Jo kenapa kamu sekarang tidak pernah
kumpul-kumpul bro?”Tanya Agung
“Oh…..Sorry mas bro aku sekarang sudah
berubah” jawab Paijo.
“Lho kenapa kamu bisa berubah secepat
itu ?”sahut Agung
“Alhamdulillah bro aku sadar karena
dapat pencerahan”jawab Paijo .
“Oh syukurlah,kalau begitu aku permisi
kerumah orang tua”.sahut Agung .
“ Hati-hati Gung!”.
Setelah itu Paijo teringat kalau dia
belum pernah membahagiakan orang tuanya.Pada hari Selanjutnya Paijo mengajak
istri dan anak-anaknya mengunjungi rumah orang tuanya .Paijo dan keluargannya
pergi dengan mengendarai sebuah mobil antik.Ketika sampai di rumah orang
tuanya,kedua orang tuanya kaget melihat kedatangan Paijo bersama keluargannya
mengendarai sebuah mobil.
“Lho ternyata kamu Paijo” kata ibunya
“Eh iya buu,maaf Paijo baru bisa menengok
ibu”sahut Paijo
“Mobil siapa yang kamu bawa,kamu pasti
hutang ya?tanya ibunya
“Oh tidak bu”jawab Paijo.
Paijo memberitahu ibunya kalau dia sudah
mempunyai pekerjaan .Dia juga memberitahu kalau dia sudah bisa memperbaiki
rumahnya sehingga layak untuk dihuni.Mendengar berita itu kedua orang tuannya
sangat senang .Andik,Andi.Indah dan sherly bermain dihalaman rumah .Mereka
sekarang lebih bahagia dan sering tersenyum seperti sudah tidak ada beban yang
mereka tanggung. Paijo bersama keluarganya menginap dirumah orang tuanya selama
tiga hari .Mereka saling berbagi cerita dan bercanda satu sama lainnya .Mereka sangat gembira.Tiga
hari sudah berlalu,Paijo dan keluarganya pulang kerumahnya mereka sangat
gembira dan ceriah dalam menjalani kehidupan sehari-hari berikutnya dan menjadi
keluarga yang harmonis tanpa terbelit hutang.
#TAMAT#
0 komentar:
Posting Komentar