Senin, 01 Desember 2014

Cerpen


Tugas Cerpen SMA


“Hutang”
Oleh Makhalil ilmi



Narsih adalah seorang wanita muda yang tinggal di desa yang bernama Gadon city.Dia telah menikah dengan seorang pria yang bernama Paijo dan sudah dikaruniai 4 anak,dua laki-laki dan dua perempuan.Hidup mereka serba kekurangan,sampai-sampai uang untuk makan sehari-hari juga kekurangan.Untuk memenuhi kebutuhan yang terdahulu Narsih memilih jalan untuk meminjam ke bank kreditan.Hutang-hutangnya pun pada bank kreditan semakin menumpuk.Hingga pada suatu hari saat ada petugas dari bank kredit datang kerumahnya untuk mengambil uang cicilan.
“Gila orang itu benar-benar rajin sekali.Dasar bank kredit.Bayangkan bagaimana hati tak jengkel .Minggu yang lalu,ia sudah mengambil uang cicilan dariku.Sekarang pagi-pagi sudah absen di depan mata untuk menagih hutangku .Disiplin sekali orang itu .Narsih jengkel setengah mati .
 “Bu uang tagihannya,Bu…..”. Narsih gelagapan.Padahal ia belum punya uang,Suaminyapun belum memberi uang untuk belanja.
“Tolong bu cepat sedikit ambil uangnya ,keburu siang!”
“Aduh !sabar pak kenapa,sich?” gerutu hati Narsih.Tangannya masih linca mencari-cari uang di laci mejat idak ada.Hanya ada dua lembaran uang seribuan.Narsih tidak tega memberi uang itu kepada petugas bank ,mengingat anak-anaknya pagi ini belum makan.Dalam hati ia berfikir ,kalau uang ini aku bayarkan ke petugas bank  anak-anakku tidak makan,tapi kalau tidak aku bayarkan hutangku tambah numpuk.
“Ehm,ehm”,keluarlah Narsih dari dalam rumahnya dengan membawa dua lembaran uang seribuan tadi.
“Aduh lama sekali si bu ngambil uangnya”.Dalam hati Narsih berfikir kembali.
“ahh lebih baik aku berikan uang ini ke petugas bank tadi supaya hutangku tidak menumpuk”.Diberikanlah uang itu kepada petugas bank itu dengan hati yang berat.
“Lho kok cuma 2 ribu rupiah si Bu?seharusnyakan 10.000 per minggu”.
“Maaf Pak memang Cuma itu adanya,itupun sebenarnya uang untuk makan hari ini”.kata Narsih.
“Brengseek” kata si petugas.Petugas membentak-bentak Narsih dan mengasih kesempatan waktu tiga hari untuk melunasi cicilannya dan pergilah petugas bank tanpa permisi.Narsih tak habis pikir,rupanya petugas bank kalau tidak mendapatkan uang yang diinginkan ,pulangpun tidak permisi ,seperti hewan saja.Narsih masuk kedalam rumah dan mendengar panggilan anak bungsunya.
”Bu,ibu…aku lapar bu”.
 “Sabar nak! Sebentar lagi ibu masak.”Tapi satu jam lewat Narsih masih belum masak.Anaknya memanggil lagi dan menangis.
“Bu,ibuuu aku lapar bu “.Narsih mencoba untuk menenangkan anaknya ,agar suaminya tidak terbangun dalam tidurnya .Tapi jeritan tangis anaknya semakin lama semakin keras .Hingga Paijo suami Narsih terbangun.
“He,he,he Narsih kenapa pagi-pagi kok sudah berisik?”
“Apa kamu bilang mas ,”pagi” apa kamu tidak lihat ini sudah pukul 10 siang.”
“Kenapa sherin menangis ?
“Dia lapar tadi pagi dia belum makan .”
“Terus ngapain aja kamu tadi sampai sekarang kok belum masak.”Sambil nyelonong ke meja dan membuka laci meja.Melihat uangnya tidak ada dia langsung berteriak.
“He …..Narsih kesini kamu!”
“Ada apa mas .”
“Apa kamu tidak melihat uang di laci ini ?”
“Sebenarnya uang itu sudah aku pakai buat bayar hutang.”
“Apa bayar hutang”bodoh”.Kenapa kamu pakai bayar hutang” .Mereka langsung bertengkar ,Narsih dipukul oleh paijo hingga pipinya memar .Narsih pun menangis dan Paijo keluar rumah dengan membawa sepeda motornya.Sorenya ketiga anaknya pulang dari rumah neneknya dengan membawa sekantong beras.
“Darimana kalian mendapatkan beras ini?” tanya Narsih
“Dari nenek jawab si sulung.Narsih membawa beras kedapur dan memasaknya.
Besoknya suaminya datang .Saat itu matahari sudah berada di atas ubun-ubun langit udara desa menyengat .Paijo menyeka peluh di wajahnya.Tiba-tiba istri langsung meminta uang untuk belanja.
“Bang minta uang untuk belanja ?”
“Uang gundulmu, aku gak punya uang .” amuk Paijo .Narsih jengkel mendengar ucapan suaminya .
“Terus darimana aja abang,dari kemarin siang meninggalkan rumah,pulang-pulang tidak membawa uang.”
“Apa maksudmu?”
“Ya aku minta uang untuk belanja.”
“Apa kamu tuli ,aku tidak punya uang.”
“Pokoknya aku minta uang untuk belanja hari ini.”paksa Narsih
“Apa kamu ini benar-benar tuli aku tidak punya uang .”Hingga tejadi pertengkaran lagi.
Setelah hari H berikutnya  tiba,petugas bank datang untuk menagih uang cicilan .Dengan pakaian yang rapi dan sepeda motor yang keren petugas bank menagih uang ke Narsih.Tapi Narsih masih belum punya uang karena suaminya belum memberi uang,sehingga petugas bank sia-sia datang kerumah Narsih.Petugas bank sangat marah karena dia sudah memberikan kelonggaran waktu kepada Narsih tapi Narsih malah tidak menghiraukannya.Petugas bang mengancam kepada Narsih dan dia langsung masuk kerumahnya dan mengambil barang-barang berharga.Paijo melihat kejadian tersebut dan melarang petugas bank untuk mengambil barang-barang perabotan miliknya.Paijo memarahi dan memukili petugas bank.Tapi untungnya Narsih masuk kedalam rumah dan menahan Paijo agar tidak memukuli petugas bang yang masuk kedalam rumahnya.Paijo marah karena Narsih melerainya.Narsih menjelaskan kalau yang masuk tadi adalah petugas dari bank kredit yang mau mengambil uang cicilan kepadanya,tapi karena dia tidak punya uang untuk membayarnya petugas bank kredit mengambil barang-barang berharga miliknya.Setelah dijelaskan Narsih,Paijo baru tahu kalau Narsih mempunyai hutang di bank kredit sehingga amarah Paijo semakin menjadi-jadi.Narsih minta maaf kepada Paijo ,karena Narsih tidak bilang kalau dia hutang di bank.Paijo minta penjelasan kepada Narsih mengapa dia sampai punya hutang di  bank kreditan.Narsih menjelaskan dia hutang bank untuk makan sehari-hari dan Narsih marah kepada Paijo karena dia tidak pernah diberi uang sehingga dia punya hutang yang banyak pada bank.Mendengar perkataan istrinya Paijo pun tersinggung sehingga mereka bertengkar lagi dan akhirnya Paijo pergi ke kamar tidurnya.Hingga ketika menjelang waktu shalat isya’ Paijo baru bangun dan memanggil istrinya ,Paijo marah-marah karena ketika ia hendak makan lauknya tidak ada.Keempat anaknya yaitu Andik,Andi,Indah dan sherly pun takut melihat ibunya yang sedang bertengkar dan dimarahi oleh ayahnya.Meskipun mereka masih kecil mereka bisa merasakan ketidakharmonisan keluarganya sehingga mereka sering pergi kerumah neneknya untuk mendapat ketenangan.
 “Mengapa kamu tidak membeli lauk?” Tanya Paijo.
“Memangnya apakah aku ada uang,kan abang tidak memberi aku uang sepeserpun”.jawab Narsih
“Terus,apa kalau aku tidak memberi kamu uang kamu tidak membeli lauk gitu.Kamu kan bisa hutang sama penjualnya.”
“Hutangku sudah banyak aku tidak mau hutang lagi .”sahut Narsih.
            Pertengkaran terjadi hingga larut malam.Keesokan harinya ketiga anaknya,Andik,Andi dan Indah pergi diam-diam dari rumah.Mereka ketempat pemulungan barang-barang bekas,mereka memilih dan mengumpulkan barang-barang bekas sampai siang hari .Ketika Paijo bangun tidur Paijo menanyakan anak-anaknya pada istrinya.Narsih menjelaskan pada Paijo kalau anak-anaknya sejak tadi pagi sudah tidak ada dirumah.Paijo agak binggung,dia mencoba mencari kerumah neneknya tapi tidak ada,kemudian Paijo pulang. Ketika  hari menjelang sore,Andik,Andi dan Indah pulang dan membawa  satu  kantong karung kecil  yang berisikan barang-barang bekas.
            “Darimana saja kalian?”tanya Narsih
            “ Dari tempat pemulungan barang-barang bekas.”jawab si sulung
“Memangnya untuk apa kalian mengambil barang-barang bekas itu?”Tanya Narsih
“ Y a untuk dijual supaya bisa makan.”sahut Indah.
Mendengar pembicaraan istri dan anak anaknya,Paijo yang sedang berada di dalam kamarnya merenungkan pembicaraan istri dengan anak-anaknya.
“Iya,ya aku sekarang sebagai kepala keluarga dan sudah memiliki empat orang anak tapi aku masih menganggur dan perilakuku masih seperti anak muda.”
Pagi –pagi selanjutnya dengan penampilan yang rapi Paijo keluar dari rumahnya dengan membawa sepeda motornya.Dia berkeliling ke pabrik-pabrik untuk mencari pekerjaan .Pabrik demi pabrik telah datangi tapi hingga siang belum ada yang menerimannya sebagai pegawai.Paijo pergi ke musolah dekat kota dan istirahat.hingga pada waktu dhuhur datang paijo tiba-tiba shalat dan bedoa
“Ya Allah mengapa menjadi orang baik itu sulit,tolong beri aku kemudahan dalam mencari pekerjaan supaya bisa membahagiakan keluargaku ,dan maafkan kekhilafanku selama ini amien.”
Setelah selesai shalat paijo langsung pergi mencari pabrik-pabrik lagi dan mencoba untuk melamar pekerjaan di sebuah pabrik keramik,berkat doa,  akhirnya Paijo di terima di sebuah pabrik keramik   .Paijo pulang kerumah dan meminta maaf kepada istri serta memberi tahu kalau sekarang dia sudah mempunyai pekerjaan.Mendengar berita itu istrinya sangat gembira hingga pada suuatu hari ketika petugas bank datang untuk menagih  uang kepada Narsih ,Paijo langsung memberi  dan melunasi hutang istrinya .Mulai pada saat itulah kehidupan keluarga Paijo menjadi bahagia,makan untuk sehari-haripun sudah tidak kekurangan,sehingga anak -anaknya sudah tidak kelaparan lagi.Perilaku Paijo hari-berganti hari semakin berubah dari jelek menjadi baik,dari pemarah menjadi sabar.Sejak itulah kehidupan keluarganya semakin membaik.Hari demi hari Paijo bekerja keras untuk mengumpulkan rupiah demi keluarganya.Bulan berganti bulan uang yang dikumpulkan Paijo semakin banyak hingga Paijo mampu memperbaiki rumahnya sehingga lebih layak untuk dihuni.Pada suatu hari Paijo bertemu dengan temannya.
“Jo kenapa kamu sekarang tidak pernah kumpul-kumpul bro?”Tanya Agung
“Oh…..Sorry mas bro aku sekarang sudah berubah” jawab Paijo.
“Lho kenapa kamu bisa berubah secepat itu ?”sahut Agung
“Alhamdulillah bro aku sadar karena dapat pencerahan”jawab Paijo .
“Oh syukurlah,kalau begitu aku permisi kerumah orang tua”.sahut Agung .
“ Hati-hati Gung!”.
Setelah itu Paijo teringat kalau dia belum pernah membahagiakan orang tuanya.Pada hari Selanjutnya Paijo mengajak istri dan anak-anaknya mengunjungi rumah orang tuanya .Paijo dan keluargannya pergi dengan mengendarai sebuah mobil antik.Ketika sampai di rumah orang tuanya,kedua orang tuanya kaget melihat kedatangan Paijo bersama keluargannya mengendarai sebuah mobil.
“Lho ternyata kamu Paijo” kata ibunya
“Eh iya buu,maaf Paijo baru bisa menengok ibu”sahut Paijo
“Mobil siapa yang kamu bawa,kamu pasti hutang ya?tanya ibunya
“Oh tidak bu”jawab Paijo.
Paijo memberitahu ibunya kalau dia sudah mempunyai pekerjaan .Dia juga memberitahu kalau dia sudah bisa memperbaiki rumahnya sehingga layak untuk dihuni.Mendengar berita itu kedua orang tuannya sangat senang .Andik,Andi.Indah dan sherly bermain dihalaman rumah .Mereka sekarang lebih bahagia dan sering tersenyum seperti sudah tidak ada beban yang mereka tanggung. Paijo bersama keluarganya menginap dirumah orang tuanya selama tiga hari .Mereka saling berbagi cerita dan bercanda  satu sama lainnya .Mereka sangat gembira.Tiga hari sudah berlalu,Paijo dan keluarganya pulang kerumahnya mereka sangat gembira dan ceriah dalam menjalani kehidupan sehari-hari berikutnya dan menjadi keluarga yang harmonis tanpa terbelit hutang.







#TAMAT#

0 komentar:

Posting Komentar