Jumat, 12 Desember 2014

DNS dan Cara Kerja URL

v DNS (Domain Name System)
Ø  Pengertian



DNS adalah  distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.
Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
·         Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address
sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
·         Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
·         Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.

Ø  Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen
ü  DNS resolver : menrupakan sebuah program klient yang berjalan di komputer pengguna dan memuat permintaan DNS dari program aplikasi.
ü  Recursive DNS server :melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut.
ü  Authoritative DNS :merupakan server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor.

Ø  Struktur DNS
*      Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).
*      Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
·           com : Organisasi Komersial
·           edu : Institusi pendidikan atau universitas
·           org : Organisasi non-profit
·           net : Networks (backbone Internet)
·           gov : Organisasi pemerintah non militer
·           mil  : Organisasi pemerintah militer
·           num : No telpon
·           arpa : Reverse DNS
·           xx : dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)


*      Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.
*      Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.

Ø  Cara Kerja DNS


DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
1.      Pada komputer Client, sebuah program aplikasi misalnya http, meminta pemetaan IP Address (forward lookup query). Sebuah program aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver menghubungi DNS server, yang biasa disebut name server.
2.      Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak ditemukan akan meneruskan query tersebut ke name server  root server.
3.      Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah website / server yang diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS server.

Jika permintaan tidak ada pada database,  name server akan menghubungi server root dan server lainnya dengan cara sebagai berikut :


1.      Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya http://www. neon.cs.virginia.edu pada web browser,  maka aplikasi http (resolver) akan mengirimkan query ke Name Server DNS Server local atau DNS Server Internet Service Provider.
2.      Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server edu.
3.      Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.  Server edu tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server virginia.edu.
4.      Selanjutnya name server akan bertanya ke server virginia.edu tentang  IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan server virginia.edu hanya mengetahui dan memberikan jawaban berupa  IP Address server cs.virginia.edu
5.      Selanjutnya name server akan bertanya ke server cs.virginia.edu tentang  IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan barulah cs.virginia.edu mengetahui dan menjawab berapa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.
6.      Terakhir barulah computer client bisa secara langsung menghubungi domain neon.cs.virginia.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh server cs.virginia.edu.
7.      IP Address milik neon.cs.virginia.edu kemudian akan disimpan sementara oleh DNS server Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut caching, yang berguna untuk mempercepat pencarian nama domain yang telah dikenalnya.


Ø  Fungsi DNS
ü  Menerjemahkan nama komputer ke IP addres

Ø  Kelebihan DNS
ü  Mudah , karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer.
ü  Konsisten, Ip address sebuah komputer dapat berubah tapi host name tidak harus berubah.
ü  Simple, DNS server mudah untuk dikonfigurasi.

Ø  Kekurangan DNS
ü  User tidak dapat menggunakan nama banyak utuk mencari nama domain baik di internet maupun intranet.






v Proses akses URL sampai ditemukan alamat yang dikehendaki

Gambar Diagram URl menuju server

Host merupakan suatu komputer yang terhubung dengan jaringan internet. Komputer ini dapat memberikan fasilitas layanan untuk dapat mengakses jaringan yang terhubung kepadanya. Dalam proses menghubungkannya host membutuhkan aplikasi yang disebut browser untuk mengakses data dalam jaringan. Contoh aplikasi browser yaitu Mozzila Firefox, Safari, Chrome dll.
Untuk mengakses file yang berada di network yang lainnya maka dibutuhkan alamat URL. URL adalah universal resource locator dimana pada penggunaan www, penunjukan suatu sumber informasi menggunakan metoda URL ini merupakan konsep penamaan lokasi standar dari suatu file, direktori, komputer, lokasi komputernya dan metoda yang digunakan. URL tidak hanya dapat menunjuk ke suatu file tapi dapat juga menunjuk suatu query, dokumen dalam suatu database atau hasil dari perintah finger atau perintah archie atau yang lainnya. Dengan URL ini didefinisikan lokasi dan metode pengaksesan file tersebut. URL HTTP Informasi dapat disertakan secara langsung dalam suatu dokumen sehingga protolok itu sendiri tidak perlu menangani fungsi navigasi/pelacakan seperti protokol gopher dan ftp. Sebuah file yang bernama “index.html” pada server http "www.um.ac.id” misalnya URL-nya:
Ketika mengetik alamat URL,komputer host siap mengakses internet atau server.Tidak semua komputer yang terhibung pada jaringan internet secara fisik terkoneksi pada satu jaringan. Jaringan terbentuk dari jaringan-jaringan lain yang lain menjadi jaringan komputer yang sangat besar.Untuk menghubungkan jaringan-jaringan digunakan router atau gateway pada setiap jaringan.
Router menghubungkan jaringan satu dengan jaringan lainnya yang berfungsi untuk memisahkan paket informasi antar setiap jaringan.Sehingga paket informasi yang hanya dibutuhkan oleh jaringan itu tidak akan keluar dari jaringan local dan begitu sebaliknya paket informasi dari jaringan luar tidak akan diteruskan ke jaringan local.
Dengan gateway maka untuk menghubungkan host dengan server  lain yang lebih mudah. Sehingga ketika berada pada jaringan tinggal mencari IP atau Internet Protocol.Cluster server atau juga server farm yaitu kumpulan koputer server yang terhubung satu sama lain.Server farm dapat dapat memenuhi kebutuhan server dengan kemampuan yang jauh melebihi kemampuan mesin server.
Untuk www.google.com dengan server IP 74.125.39.104
Untuk www.um.ac.id dengan server IP 222.124.213.125
Ini dilakukan untuk mengefisiensikan proses-proses internal,mendistribusikan beban komponen-komponen dalam farm serta mempercepat proses komputasi dengan menghubungkan kecepatan dari banyak server.Server farm mengandalkan perangkat lunak pembagi beban.Perangkat lunak tersebut memonitoring kebutuhan komputasi dari mesin-mesin berbeda,melakukan prioritas penjadwalan taks-taks sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Host mengambil data dari server lain yang digambarkan seperti berikut:

 Gambar Komunikasi Host dan Farm Server

Ketika terjadi komunikasi data pada network 2, alamat IP yang dikirimkan akan mencari nomor AS (Autonomous System) yang merupakan Sebuah koleksi end-system routers yang di bawah kendali sebuah manajemen atau athority tunggal. sebagai contoh adalah www.google.com adalah domain name, yang mempunyai banyak IP yang tergabung dalam satu AS yang dimiliki oleh google. Sehingga dengan mengetahui AS number dan IP tujuan maka data akan mudah dikirimkan kembali data yang direquest oleh host kepada server.

Perjalanan Data IP menuju AS destination

Contoh routing table yang digunakan oleh server untuk mencatat seluruh alamat IP, sehingga AS pada network harus mempunyai routing table untuk memudahkan komunikasi data dalam jaringan. Contoh routing table, sebagai berikut :

Routing Tabel pada server


Sumber :
(Diakses pada 9 September 2014)

0 komentar:

Posting Komentar